Tantangan dan Peluang Bisnis Online

•Juni 20, 2009 • 2 Komentar

TANTANGANnya adalah :

1. Kepercayaan pasar

Bukan hal yang mudah untuk meyakinkan pasar bahwa anda benar-benar bisa di percaya apalagi dalam situasi krisis untuk mengatakan ada uang ada barang.

2. Teknologi yang terus berkembang

Memaksa anda untuk terus memahami cara kerja teknologi, guna menentukan langkah apa yang harus di ambil atau dilakukan untuk mendongkrak traffic website dan meningkatkan penjualan anda, mengandalkan orang lain 100% untuk mengatasi hal ini bukanlah  solusi, karena bisa jadi hanya akan membuat anda kecewa.

3. Perputaran barang

Barang yang belum terjual dan masih terus dipajang, dapat menyurutkan tingkat kunjungan, oleh karenanya anda dipaksa untuk terus menampilkan produk-produk terbaru bila tidak ingin tergerus dalam persaingan.

4. Konsistensi

Uang atau modal yang besar bukan hal yang menentukan, bila ternyata anda tidak konsisten dengan bisnis yang anda jalankan, keuletan dan ketekunan menjadi hal yang utama dalam pengamatan robot spider.

 

PELUANG nya adalah :

1. Bila sudah ada yang mempercayai anda dan anda dapat memelihara kepercayaannya, maka peluang mendapatkan omzet yang besar semakin terbuka.

2. Peningkatan pengguna internet, membuka peluang pasar-pasar baru yang menarik untuk diraih.

3. Tidak dibatasi oleh ruang dan waktu semakin dijadikan pilihan bagi konsumen yang ingin berbelanja dengan tingkat efisiensi yang tinggi, kapanpun dan dimanapun ia berada selama ada koneksi internet.

 written by : owner sumber-pakaian.com

Grosir Pakaian

•Juli 25, 2008 • Tinggalkan sebuah Komentar

Sumber Pakaian menjual pakaian secara grosir melalui media internet ( online service ), yaitu : Grosir Pakaian Wanita, Grosir Pakaian Pria, Grosir Pakaian Muslim, Grosir Pakaian Anak- Anak dan Grosir Perlengkapan Muslim.

Sesuai dengan makna kata Grosir, maka penjualan minimal adalah 1 seri / model. Dan demi efisiensi biaya pengiriman maka Sumber Pakaian menetapkan minimal pengiriman adalah 1 lusin ( 12 pcs ) atau lebih, dengan ketentuan model pakaiannya boleh berbeda, misalnya 4 model yang mana dalam 1 seri terdiri dari 3 pcs misalnya.

Perbedaan yang cukup signifikan antara harga grosir pakaian dan harga eceran pakaian, memungkinkan para customer di Sumber-Pakaian [dot] Com mendapatkan keuntungan yang wajar.    

Grosir Pakaian di Sumber-Pakaian [dot] Com mencoba memberi peluang atau kesempatan untuk berusaha khususnya menjual pakaian, kepada rekan-rekan yang tidak memiliki waktu atau yang ingin menghemat waktu atau uang dalam berbelanja pakaian yang berkualitas dengan harga yang pantas.

Untuk melihat produk Sumber Pakaian klik www.sumber-pakaian.com

Untuk pemesanan, sms ke 0817-9802040 atau telp. 021-30017908

Atau email ke : vanel@sumber-pakaian.com

Semoga kesan yang baik dan suasana yang nyaman Anda dapatkan di Sumber-Pakaian [dot] Com,

Mari Belanja Pakaian di Sumbernya…lebih untung…lebih efisien

Jaket dan Batik yang kian Modis

•Mei 2, 2008 • 3 Komentar

Seakan tidak mau ketinggalan, produsen jaket pria/wanita maupun produsen pakaian batik juga ingin mengikuti dinamika fashion. Pada masa yang lalu, jaket hanya sekedar jaket dengan model yang monoton dan bahan yang tidak bercorak, didesign bukan untuk gaya namun lebih menitikberatkan pada fungsinya yaitu sebagai pelindung tubuh di saat cuaca dingin atau dimusim hujan. Seperti halnya jaket, bahan batik pada masa lalu juga didesign secara simple dan cenderung untuk pemakaian formal. Bahan batik yang biasa juga hanya dibuat sebagai daster.   

Namun kini jaket dan batik sudah didesign lebih modis dan corak bahan pun mengikuti perkembangan fashion yang membuat kesan modern dan dinamis. Apa yang dapat dipetik dari kenyataan ini adalah bahwa perubahan selera pasar sedemikian cepatnya sehingga produk yang bukan merupakan yang “utama” dalam kategori pakaian ini, juga ikut berpacu mengikuti perkembangan trend sehingga menjadikan jacket bukan hanya sekedar untuk melindungi tubuh dari hawa dingin maupun dari terik matahari di saat berkendara roda dua. Namun pada perkembangannya model dan corak pada bahan jaket telah menjadikannya sebagai bagian dari apa yang disebut fashion demikian halnya pada blus batik. Kini bahan batik juga dibuat menjadi blus fashion dengan beragam model yang menghilangkan kesan formal, tetapi menjadikannya modis dan trendy.

Hal ini dilakukan para produsen sebagai sebuah upaya untuk menjaga eksistensi usaha karena perubahan selera pasar yang tidak diantisipasi secara serius dapat mengakibatkan kerugian akibat hilangnya potensi pasar yang mestinya dapat diraih.

Untuk mendapatkan model-model terbaru tersebut, bagi Anda pecinta busana tidak ada ruginya untuk mengambil bagian dalam koleksi kami yang satu ini untuk dipajang di butik Anda, atau jika Anda hanya ingin membeli untuk dipakai sendiri (pembelian satuan) dapat juga berkunjung ke toko kami toko VanEL di WTC Mangga Dua Jakarta lantai Upper Ground (UG) Blok A No.18-21, dengan senang hati SPG kami akan melayani Anda dengan harga eceran yang tentunya dapat di nego.

 

Penulis : Owner sumber-pakaian.com

Grosir jaket dan grosir baju fashion 

Trend Setter : Antara produsen, distributor dan konsumen

•Maret 18, 2008 • 3 Komentar

Bila kita mengikuti perkembangan trend busana dari waktu ke waktu, maka ada saatnya model tertentu menjadi trend sehingga mengalami booming, artinya model busana tersebut diterima pasar secara luas yang dibarengi produksi yang meningkat. Kita ambil contoh misalnya pada tahun 2004, Busana Pashmina yang terbuat dari bahan selendang meledak luar biasa terutama sangat diminati kalangan ibu-ibu, kemudian tahun 2005 merupakan masa emas pakaian muslim anak yang banyak dipengaruhi oleh tayangan salah satu stasiun televisi yang menyajikan pildacil, tahun 2006 model kimono yang mengambil pola pakaian tidur menjadi trend dan sangat diminati oleh kalangan remaja, dewasa bahkan juga ibu-ibu. Dan di pertengahan tahun 2007 muncul trend yang didominasi variasi batu.

Dari fenomena trend yang terjadi, maka akan timbul pertanyaan sebenarnya siapakah yang menentukan trend ? Produsen ( termasuk di dalamnya designer ), distributor atau konsumen ?

Produsen berperan dalam menciptakan design, apa yang dihasilkan atau diproduksi belum tentu sesuai dengan harapan sehingga dibutuhkan kecermatan dalam membaca selera konsumen, karena konsumen belum tentu mau memakainya. Setiap hari banyak sekali model-model baru yang bermunculan, apakah semuanya laris manis ? Tentu tidak, tetapi ada kemungkinan satu atau dua yang bakal menjadi trend. Sebenarnya produsen bisa saja memaksakan hasil karyanya menjadi trend, misalnya melalui iklan yang jor-joran, tetapi tidak mudah untuk sebuah pertimbangan  bisnis, selain cost yang harus di bayar juga waktu yang harus tersita, karena menjadikan trend setter sangat berbeda dengan menciptakan brand image.

Dibandingkan dengan peran produsen di atas maka peran distributor ( penjual ) lebih independen karena lebih berperan untuk menjembatani antara produsen dan konsumen. Dari sekian banyak model yang dihasilkan oleh para produsen, maka dibutuhkan kejelian untuk menentukan pilihan, produsen mana yang memproduksi model yang fashionable dan lebih acceptable. Itulah tantangan distributor untuk melakukan penetrasi pasar.

Kemudian peran konsumen adalah sebagai jawaban atas kebimbangan para produsen dan distributor dalam menentukan selera pasar. Produk yang terserap pasar secara luas sehingga produsen memproduksi secara massal itulah yang akan menjadi trend setter. Pertanyaan lain yang timbul adalah : karena banyak yang menggunakan maka banyak diproduksi ataukah karena produksi yang banyak maka banyak yang menggunakan ?

Tanpa produsen, produk tidak pernah ada, tanpa distributor produk dari produsen tidak akan sampai ke tangan konsumen dan tanpa konsumen semuanya akan sia-sia.

Lalu dari paparan di atas, siapakah yang menentukan sebuah model menjadi trend atau trend setter ? Produsen, distributor atau konsumen ?

Silahkan para pembaca menyimpulkan sendiri. 

Penulis : Hans ( Owner Sumber-Pakaian.com – Grosir Pakaian Online)

BISNIS ONLINE = BISNIS KEPERCAYAAN

•Januari 7, 2008 • 3 Komentar

Sadar atau tidak sadar bahwa seseorang yang berbelanja secara online adalah orang yang telah menyerahkan kepercayaannya secara penuh kepada pedagang online. Sehingga ketika mengambil keputusan untuk transfer maka Ia hanya bisa pasrah dan berdoa moga-moga barangnya dikirim, atau jangan-jangan tidak bisa tidur sebelum barangnya sampai ke tempatnya.

Bagaimana tidak!! Sangat mungkin orang yang berbelanja belum kenal dengan si penjual, begitupun sebaliknya si penjual belum kenal dengan si pembeli tetapi itu tidak begitu penting bagi penjual, karena belum satu pun

bisnis online yang penulis ketahui mengirimkan barangnya duluan kepada pembeli sebelum mereka menerima harganya, karena penjual memiliki perasaan yang sama dengan si pembeli, jangan-jangan setelah barangnya dikirim uangnya tidak ditransfer, akhirnya sebelum transfer di terima giliran si penjual yang tidak bisa tidur.

Sesuai dengan judul di atas, bisnis online memang sebuah bisnis yang mengandalkan kepercayaan pembeli, itu hal yang paling utama selain harga dan kualitas pada level berikutnya.

Sebagai pelaku bisnis online, penulis mengakui bahwa kepercayaan merupakan harta yang tak ternilai harganya. Di toko ketika waktu senggang saya sering briefing kepada pegawai saya bahwa kejujuran itu sangat penting, karena orang jujur semakin sedikit di dunia ini sehingga semakin di cari dan semakin dibutuhkan. Dimanapun ia, dilingkungan manapun kejujuran memegang peranan kunci untuk mendapatkan sebuah kepercayaan. Dan dari kepercayaan itulah hubungan kerja maupun hubungan bisnis dapat berjalan dengan lancar.

Yang perlu digarisbawahi juga adalah bahwa kepercayaan itu akan lebih sempurna bila itu terjadi antara kedua belah pihak, baik pebisnis online maupun pembeli online, mengapa demikian?? karena pembeli juga harus menjaga kepercayaan penjual, bukankah sebelum transfer pembeli memesan dulu dan kemudian baru transfer. Jika yang terjadi adalah penjual telah memberikan kepercayaan kepada pembeli dengan menyiapkan barang pesanan dan dipacking yang tentunya butuh waktu dan tenaga kemudian ternyata transfer tak kunjung diterima, maka hal ini akan mengganggu hubungan kerjasama, meskipun penjual tidak dirugikan secara materi, tetapi etika bisnis telah dilanggar sehingga hubungan bisnis akan sulit di bangun.

Penulis : Owner sumber-pakaian.com

Opini : Pakaian Online vs Konvensional

•Oktober 29, 2007 • 4 Komentar

Dengan adanya teknologi internet teori marketing mengalami sedikit pergeseran. Seperti kita ketahui konsep marketing mix yaitu 7 P yang mutlak dan harus dilakukan salah satunya adalah pemilihan tempat ( Place ) yang strategis, dimana dalam konteks pemasaran tempat tersebut ramai dilewati, memiliki lay out yang baik dan sebagainya.

Akan tetapi kini dengan internet, dari dalam kamarpun bisa menjangkau dunia. Namun pertanyaan yang timbul adalah seberapa besar pengaruh perdagangan online ( e-comerce ) terhadap pedagang konvensional yang sudah mengakar selama ribuan tahun.

Berdasarkan hasil survey kami dilapangan terhadap pedagang pakaian konvensional, ternyata dampak psikologis lebih terasa daripada dampak riilnya, oleh karena pengguna internet dikalangan masyarakat Indonesia masih sangat terbatas dan target yang tidak jelas dijalur online.

Berbeda dengan negara-negara maju, perkembangan e-comerce begitu pesat dan menjadikan pola belanja online semakin familiar dan sempat membuat kewalahan para pedagang besar konvensional dalam menjalankan strategi marketingnya.

Bagi pedagang online pakaian atau aksesoris lainnya, pertumbuhan pedagang online sejenis seharusnya tidak dipandang sebagai menyaingi pedagang online yang lain akan tetapi lebih tepat dipandang sebagai menghidupkan atau menggairahkan e-comerce itu sendiri khususnya di Indonesia. Karena dengan demikianlah pedagang online memiliki power untuk menyaingi pedagang konvensional.

Sebagai contoh misalnya sebuah mall yang besar hanya di tempati oleh segelintir pedagang dan sebagian besar toko/kios tutup, maka daya tarik terhadap mall tersebut juga akan menurun. Pertama karena tidak lengkap dan yang kedua karena tidak adanya persaingan yang ketat yang dapat menghidupkan suasana belanja ataupun suasana mall itu sendiri, demikianlah halnya dengan pedagang online.

Pertumbuhan jumlah pedagang di jalur online justru akan menjadi daya tarik pasar yang secara langsung atau tidak langsung mendorong keingintahuan para customer yang mengejar efisiensi dalam belanja barang.

Pedagang online tidak memiliki target pasar yang jelas dalam jangka pendek karena bagaimanapun keberadaannya mengharapkan para pembeli dari pedagang konvensional yang kita ketahui mayoritas sangat minim pengetahuannya tentang komputer atau internet, sedangkan minoritas pedagang konvensional yang mengerti teknologi ini tentu beralih atau membuka usahanya di jalur online juga, sehingga dengan demikian sangat kecil kemungkinannya terjadi jual beli antar sesama pedagang online.

Oleh karena itu pedagang online di Indonesia dalam jangka pendek lebih banyak memberi terapi kepada pedagang konvensional ketimbang mengambil alih posisi perdagangan.

Namun demikian bukan berarti pedagang online tidak memiliki prospek dimasa depan, karena masih tergolong baru sehingga membutuhkan waktu menjadikan e-comerce lebih familiar sehingga efisiensi yang diharapkan semua pihak saat ini dapat tercapai.

Penulis :
owner sumber-pakaian.com
Grosir pakaian online terlengkap

Selamat Datang

•September 22, 2007 • 2 Komentar

Kenalkan nama saya Hanslim Janitra Lauw ingin menuangkan ide-ide bisnis dan mencari partner bisnis.

Saya ada di http://www.sumber-pakaian.com silahkan mampir, mari belanja pakaian di sumbernya…lebih untung, lebih efisien.

Grosir pakaian terlengkap yang menyediakan pakaian atau busana, celana-celana yang trendy, pakaian muslim yang istimewa dari segi harga maupun kualitas yang optimal.

Barang apapun yang dibutuhkan orang mestinya membeli di sumbernya, karena lebih menguntungkan, misalnya membeli secara grosir pakaian jadi di sumber pakaian.
Adapun pakaian akan selalu berganti terus modelnya, oleh karena itu para pedagang di daerah akan lebih efisien membeli secara grosir pakaian melalui jalur online untuk menghemat biaya perjalanan dinas serta akomodasi yang mahal dan juga dapat mengikuti perkembangan model.

Kami memiliki toko eceran di Mal Taman Palem Jakarta yang memungkinkan kami mengikuti dan membaca keinginan pasar, sehingga dengan demikian produk yang kami tawarkan dapat diterima pasar. Grosir Pakaian menjadi sesuatu yang unik dan dinamis karena banyak faktor yang menentukan suatu keberhasilan.

Persaingan yang semakin ketat mendorong kreatifitas yang semakin tinggi. Persaingan itu sendiri terdiri dari beberapa level yaitu persaingan ditingkat eceran, persaingan di tingkat grosir serta persaingan ditingkat produsen. Dalam lingkup mikro para pedagang bersaing dalam satu kawasan, pusat perdagangan ataupun mal, tetapi dalam perkembangannya kini justru persaingan antar mal yang lebih sengit seiring dengan pertambahan jumlah mal.
Keberhasilan pengelola dalam mengelola suatu kawasan bisnis sangat tergantung pada kebijakan pengelola dan keunggulan produk pedagang yang berada didalamnya, artinya jika suatu mal ramai pengunjung dalam konteks micro umumnya ditentukan oleh dua faktor yaitu pengelola dan pedagang, dan secara makro ditentukan oleh daya beli masyarakat.